Selasa, 14 Mei 2013

Tugas Dasar Ilmu Tanah


Tugas 1
-          Bentuk diserap tanaman !
-          Fungsi dalam tanaman !
-          Gejala defisiensi : Fe, Mn, Cu, Zn, B, Mo, Cl, Co, Na, Si, V dan Se
Jawab :
            Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara dalam bentuk ion, yaitu : Kation, meliputi NH, K, Ca²,Mg², Cu², Zn², dan Co², anion: meliputi NOˉ, HPOˉ, HPO²ˉ, SO²ˉ, BOˉ, MoO²ˉ dan Clˉ. Dalam bentuk gas misalnya SO (Sulfur dioksida) dan dalam bentuk senyawa, seperti HBO (asam borat).
Bentuk ion
Fungsi Hara
N (NH₄⁺, NOˉ)
Penyusun semua protein (asam-asam amino dan enzim) dan klorofil, dalam koenzim dan asam-asam nukleat, serta hormon tumbuh seperti sitokinin dan auksin.
P(HPOˉ, HPO²ˉ)
Penting dalam transfer energi sebagai penyusu ATP (adenosin trifosfat); penyusun beberapa protein, koenzim, asam nukleat, (RNA dan DNA), fosfolipid membran dan susbsrat metabolisme.
K (K)
Berfungsi sebagai aktivator enzim dalam proses fotosintesis dan respirasi, translokasi karbohidrat, sintesis protein dan pati. Berperan dalam proses buka-tutup stomata karena fungsinya dalam pengaturan potensi osmotik sel-sel. Sedikit perannya sebagai penyusun komponen tanaman, sehingga umumnya tetap dalam bentuk ion.
Ca (Ca²)
Berperan dalam struktur dan permeabilitas membran, terutama karena fungsinya sebagai pengikat antarmolekul-molekul fosfolipid-fosfolipid/protein penyusunnya, dan sebagai aktivator beberapa enzim, tetapi juga sebagai inhibitor enzim lainnya.
Mg (Mg²)
Penyusun klorofil dan aktivator enzim-enzim dalam reaksi fotosintesis, respirasi dan sintesis RNA/DNA, serta sebagai pemicu penyediaan energi kimia dari ATP yang dibutuhkan dalam berbagai reaksi, seperti pada proses fermentasi glukosa.
S (SO²ˉ, SO)
Penyusun penting protein karena merupakan bagian dari asam amino sistein dan methionin. Juga mengandung vitamin seperti thiamin dan biotin, serta koenzim A yang penting dalam respirasi serta sintesis dan pemecahan asam-asam lemak.
B (BOˉ, HBO)
Diperkirakan penting dalam translokasi gula, metabolisme karbohidrat, proses sintesis asam nukleat dan berfungsi dalam membran.
Fe (Fe²)
Dalam sintesis klorofil dan bagian dari enzim-enzim tertentu dan protei pembawa elektron pada fotosintesis dan respirasi, juga dalam proses fiksasi N.
Mn (Mn²)
Katalisator beberapa sestem oksidasi-reduksi, dan aktivator beberapa enzim, stimulator pemecahan molekul air pada fotosintesis (produksi O), dan sebagai komponen struktural pada sistem membran kloroplas.
Cu (Cu²)
Sebagai bagian enzim sitokrom oksidase dalam respirasi pada mitokondria dan plastosianin (protein kloroplas), serta enzim/protein lain yang terlibat dalam reaksi oksidasi-reduksi.
Zn (Zn²)
Aktivator enzim yang mengatur bermacam-macam aktivitas metabolik. Berperan dalam pembentukan klorofil dan pencegahan kerusakan molekul-molekulnya.
Mo (MoO²ˉ)
Konstituen enzim nitrogenase dalam proses fiksasi N dan bagian dari enzim nitrat reduktase yang mengubah nitrat menjadi nitrit.
Co (Co²)
Penting dalam sistem enzim nitrogase pada fiksasi N-simbiotik oleh Rhyzobium.
Cl (Clˉ)
Aktivator sistem produksi O (pemecahan molekul air) pada fotosintesis dan dalam proses pembelahan sel.
 
Gejala defisiensi :
1.      Fe (besi)
Defisiensi zat besi sesungguhnya jarang sekali terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat Fe (besi) adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur pada tanah yang berkelebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah – daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-tempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan-kuningan, sedang tulang-tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang-tulang daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi putih. Gejala selanjutnya yang paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda yang banyak yang menjadi kering dan berjatuhan. Tanaman kopi yang ditanam didaerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur, sering tampak gejala-gejala demikian.
2.      Mn (mangan)
Gejala-gejala dari defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala defisiensi Fe pada tanaman. Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara setempat-setempat terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih. Akan tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai ke bagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi. Defisiensi ter-sedianya Mn akibatnya pada pembentukan biji-bijian kurang baik.
3.      Cu (tembaga)
 Defisiensi unsur tembaga akan menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut : Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna menjadi coklat dan akhirnya mati. Pada bagian buah, buah-buah tanaman umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada bagian dalamnya sering didapatkan sejenis perekat (gum). Gejala-gejala seperti terdapat pada tanaman penghasil buah-buahan (yang kekurangan zat Cu), seperti tanaman jeruk, apel, peer dan lain-lain.
4.      Zn (seng/zinkum)
Tidak tersediannya unsur Zn bagi pertumbuhan tanaman meyebabkan tanaman tersebut mengalami beberapa penyimpangan dalam pertumbuhannya. Penyimpangan ini menimbulkan gejala-gejala yang dapat kita lihat pada bagian daun-daun yang tua. Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada bentuk umumnya, Klorosis terjadi diantara tulang-tulang daun,daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.



5.      B (borium)
Walaupun unsur Borium sedikit saja diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius, seperti :
Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi-tepinya. Jaringan-jaringan daun mati. Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga pertumbuhan selanjutnya kerdil. Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam/coklat.
Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi, umbinya kecil- kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
6.      Mo (Molibdenum/ Molibdin)
Molibdenum atau sering pula disebut Molibdin tersedianya dalam tanah dalam bentuk MoS dan sangat dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH rendah tersedianya bagi tanaman akan kurang. Defisiensi unsur ini menyebab-kan beberapa gejala pada tanaman, antara lain per-tumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk ( die back ) bisa pula terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara ini.
7.      Cl (khlor)
Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang abnormal (terutama pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti itu.



8.      Co (cobalt)
Unsur Co belum diketahui secara tepat fungsinya bagi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Namun demikian unsur ini sangat diperlukan oleh tanaman tingkat tinggi berdaun hijau. Unsur Co diperlukan oleh rhizobia untuk mengikat unsur N, sehingga dengan demikian unsur ini secara praktis mempengaruhi produksi tanaman kacang-kacangan. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa inokulasi rhizobia pada tanaman kacang-kacangan tidak dapat tumbuh dengan baik karena kekurangan unsur Co. Unsur Co berperan juga sebagai pengaktif enzim arginase, lecithinase, oxalacetic decarboxylase, dan malic enzim. Gejala kekurangan unsur Co belum dapat diidentifikasi dengan jelas.
9.      Na (natrium)
Defisiensi unsur Na atau Natrium bagi pertumbuhan tanaman yang baru diketahui pengaruhnya yaitu meng-akibatkan resistensi tanaman akan merosot terutama pada musim kering. Tanpa Na tanaman dalam pertumbuhan-nya tidak dapat meningkatkan kandungan air (banyak air yang dapat dipegang per unit berat kering) pada jaringan daun. Gejala-gejala lainnya belum diketahui secara jelas.
10.  Si (silisium)
Unsur Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya padi-padian, akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi tanaman.

11.  V (vanadium)
Vanadium merupakan unsur yang essensiil bagi ganggang hijau, scenedesmus, tetapi untuk tanaman tingkat tinggi belum terbukti. Vanadium dapat mengganti molybden sampai batas-batas tertentu dalam butriso azotobakter. Beberapa peneliti mengemukakan pendapat tentang peranan V pada rhizcbium, tetapi belum diterima secara umum. Hubungan unsur ini dengan nutrisi tanaman sama sekali belum diketahui. Tanaman mengambil Vanadium dalam bentuk ion vanadat, yang merupakan hasil pelapukan terhadap mineral sumber V. Ion ini diketahui penting sebagai penukar sebagian Mo bagi Azotobcter dalam memfiksasi N-atmosferik.
12.  Se (selenium)
Diserap tanaman dalam bentuk anion bias selenat atau selenit. Fungsi  Se bagi tanaman, yaitu Mempertahankan diri dari herbivora, Selenium mempengaruhi pengambilan dan akumulasi unsur-unsur dalam nutrisi tanaman.
Gejala defisiensi Se bagi tanaman yaitu Akumulasi unsur hara terganggu menyebabkan tanaman layu dan akhirnya mati.

Tugas 2
Berikan penjelasan mengapa beberapa unsur hara menunjukan gejala pada jaringan tua sementara sisanya menunjukkan gejala pada jaringan muda ?
Jawab :
               Gejala defisiensi hara pada tanaman dipengaruhi oleh mobilitas (kemudahan untuk ditranslokasikan ke bagian yang membutuhkan) hara dan fungsinya. Translokasi hara merupakan proses yang terjadi secara kontinyu, dari akar ke bagian atas tanaman/bagia yang sedang tumbuh kemudian ke bagian produksi. Proses ini akan terganggu jika suplai hara terganggu sehingga tanaman mengalami defisiensi, yang ditandai oleh adanya gejala-gejala yang tidak normal.
               Unsur-unsur hara yang mobil meliputi N, P, K, Mg dan Cl, sedangkan yang relatif immobil meliputi Ca, S, B, dan Fe, serta di antaranya adalah Zn, Mo, Cu dan Mn. Gejala defisiensi unsur-unsur mobil dimulai dari dedaunan bagian tua, sedangkan yang immobil dimulai dari dedaunan muda/titik tumbuh.

Sumber literatur :
http://www.Rizal Emkha's Blog.html
http://wedang-kopi-item-manis.blogspot.com/2011/11/pengaruh-unsur-hara-terhadap-tanaman.html
Hanafiah, Kemas Ali. 2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar